Majalah Api Menyala

Api-Menyala

Pengembalian Sejarah! Saya bangga menjadi pelayan untuk menyusun kembali sejarah “Api Menyala”.

Buku-Buku Jalan Suci

Jalan Suci Papua

*Semua* buku-buku berbahasa Indonesia tersedia secara online. Termasuk semua buku yang ditulis oleh Dolfinus Solossa.

The Holy Way Magazine

240 edisi majalah Holy Way! Dikerjakan ulang dalam bentuk PDF untuk diunduh. Dicetak di Amerika, tahun 1965 - 2006, majalah-majalah ini memuat banyak kisah sejarah dari Jalan Suci.

Holy Way books (E.B. Stube)

Banyak buku, diterbitkan oleh The Holy Way (dalam bahasa Inggris). Sebagian besar ditulis oleh pendiri kami, Rev. Edwin B. Stube. Semuanya tersedia secara online.

Foto 1963-1980

Foto-foto masa lalu. Dari berbagai pulau. Berasal dari koleksi Edwin Stube. Nikmati!

audio / video

Dolfi Audio

AUDIO  /  VIDEO.

Beberapa Audio Dolfi Solossa, dan Rev. Edwin Stube tersedia!

Selamat Datang Di Jalan Suci Papua

Sejarah Singkat Jalan Suci Papua
   Jalan Suci Papua (The Holy Way, Indonesia) memiliki warisan sejarah yang cukup panjang yang dapat ditelusuri kembali pada awal Gerakan Kharismatik di tahun 1960-an. Pada permulaan tahun 1970-an pelayanan rasuli Bp. Edwin Stube dari Amerika Serikat berhasil memasuki Tanah Papua melalui beberapa kali diutusnya tim rasuli dari Lawang Bible Training Center – Jawa Timur.
  Tim Rasuli pertama 1972, adalah Bp. Adi Sutopo, Timotius Wiryanto, Saroba Pangaribuan, Sdri Henny. Bapa Mulyawan Sindutomo adalah sosok pertama yang menerima tim ini yang sekaligus rumahnya juga dijadikan sebagai Pusat Kegerakan Kharismatik di Abepura – Jayapura. Dari hasil pemuridan dan Training di Rumah Muliawan inilah muncul putra – putra asli Papua pertama diutus ke berbagai tempat, desa – desa dan kota-kota di seluruh Tanah Papua untuk memberitakan Injil. Mereka ini antara lain: Sdr Dolfinus Solossa, Sdr Andreas Athabu, Sdr Julianus Solossa, dan siswa susulan Sdr. Vicky Tumbelaka, Tris Arunggear, Elvish Gunto, dan Yan Agaki.
  Tim Rasuli kedua yang diutus pada tahun 1974 adalah Bp. Kornelius Darto dan Alfonso Tumeon ke Jayapura – ibu kota propinsi Papua (dulu Irian Jaya) dan ke beberapa desa sekitar kecamatan Sarmi, bergabung dalam satu tim bersama Bp. Rubben W, Obed Belly, Dolfinus Solossa, Andreas Athabu, Tim rasuli ketiga yang diutus dari LBTC pada tahun 1975 adalah Timotius Adul Rohim and Philipus Sukamto. Pada tahun 1976 datanglah Ester Sitorus dari Lawang sebagai utusan tim rasuli keempat ke Jayapura membantu pelayanan Philipus Sukamto. Namun, ia meninggal dunia akibat serangan malaria pada bulan April 1977 dan dimakamkan di pekuburan umum Abepura. Sebagai akibat dari pelayanan tim rasuli ini, ribuan umat Kristen di seluruh tanah Papua mengalami pertobatan dan menerima Baptisan Roh Kudus.
  Gerakan Pembaharuan Kharismatik yang dipelopori Bapa Edwin Stube dan beberapa pemuda Indonesia sebagai teman sekerjanya telah membawa perubahan besar bagi seluruh Indonesia umumnya dan bagi Papua Khususnya.
  Pekerjaan Tuhan ini terus saja semakin efektif perkembangannya sampai sekarang. Sementara kami “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita,” (Ibr 12:1) kami mengajak anda bergabunglah bersama kami di dalam doa untuk keberkatan Allah lebih lanjut.

  Adalah harapan kami bahwa web site ini akan membantu menginformasikan doa tersebut, dan merupakan cara yang tersedia untuk anda tetap memelihara hubungan dengan kami.

Jika Anda ingin bergabung dengan kami, mengunjungi, dan mengontak kami untuk maksud dan tujuan apapun, silahkan kunjungi web site kami www.jalansucipapua.com atau ke alamat kami di bawah ini.

PDF's, Bahasa Indonesian
GPI Di Indonesia Tatum 1965-2002 
Dari Papua ke Israel (From Papua to Israel - Jason Sentuf)
SBTC 2010 Brosur (2010 Brosur - in Bahasa)
Kop Sinode Daerah Khusus (The Special regional Synod)
Laporan Perjalanan Misi ke Israel (oleh Jason Sentuf)
Tanah & Rumah Kita Di Banjarbaru - Kalimantan Selatan
Struktur Gereja (The structure of the Church)
Zaitun News - Aug-2011 (Mission Trip)
Tahun 2008 Laporan (2008 annual Report)
Kalender -  2019, 2015 (Jason Sentuf)
- - - - -
PDF's in English
Worship, Jalan Suci, and Rev. Edwin B Stube (Ps Spencer Scrutton)
A Picnic on a Beach (Fellowship in Kalimantan)
A Tropical Naturalism Painter (Paintings by Jason Sentuf)
Revival  (in Papua) (A letter to a friend, by Jason)
A letter to South Africa (A letter/report on Recent Events)
Zerubbabel Corporate Meeting (Building the Temple - 2008)
Terminabuan (Evangelism in Irian, 1986)
West Papua History (1987)
Central Kalimamtan (Report 2013)
What we Believe (a summary)
Link with a Mission team from Australia

Gereja / Church

“Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus” Yesaya 35:8
Kehidupan Kekristenan dan pelayanan tidak pernah menonjol melebihi standar dan nilai ibadah kami. Kehidupan dan pelayanan rohani kami dilakukan, dan dimulai dari hadirat Allah.
Jalan Suci Papua didedikasikan untuk beribadah di dalam Ruang Mahakudus. Ini selalu mengarah kepada pelayanan yang penuh Kuasa dalam Roh Kudus.

.

Pelatihan / Training

Training dan Jalan Suci Papua

  Bagi mereka yang telah mendengar panggilan Allah untuk hidup, training, dan melayani bersama kami, kami ingin menyajikan beberapa panduan penting yang mengungkapkan menggebunya hasrat dan maksud hati kami, sebab “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada”(Kisah 17:28).
  Yesus memilih cara lain untuk mengajar murid-murid-Nya. Jalan Suci dibangun dengan maksud  pencarian untuk memahami cara Yesus ini dengan cara yang berbeda, dan Training Center ini adalah bagian dari hasil pencarian tersebut. Jadi metode apa saja yang digunakan Yesus?


1. The Model

  Yesus mengumpulkan kelompok kecil dan Ia mulai dengan bergerak bersama mereka. Mereka menyaksikan mujizat -mujizat-Nya dan cara pendekatan-Nya dengan semua orang. Mereka mengikuti pengajaran-Nya ditengah banyak orang, membungkam orang-orang Farisi, pelayanan-Nya yang penuh kasih untuk membantu orang sakit dan membuat orang-orang berdosa bertobat.
  Yesus melatih murid-murid-Nya tidak boleh terpisah JAUH dari persekutuan-Nya  bersama mereka. Mereka makan, tidur dan bekerja bersama-sama. Para murid belajar  berasosiasi dengan-Nya, mengalami kasih-Nya, mengikuti gaya hidup dan pelayanan-Nya, berbagi rahasia hati-Nya. Inilah  arti teologi yang perlu dipahami melalui kebenaran dan melalui hubungan (relasi).
  Setelah Pentakosta, metode yang sama telah diterapkan para rasul dalam melatih petobat-petobat baru di Yerusalem sebagai orang-orang yang "terus berpegang teguh dalam pengajaran para rasul dan persekutuan, pemecahan roti, dan doa." Paulus menggunakan metode yang sama untuk mentraining Timotius, Titus, Lukas, dan lainnya yang ada dalam perjalanan bersama dia.


2. Prinsip-Prinsip

Metode pelatihan adalah:
1. Non-formal. Yesus tidak pernah menjadwalkan jam kelas atau menyusun kurikulum. Dia tinggal dan hidup bersama murid-murid-Nya. Mereka belajar pada saat bekerja (selama 3 tahun dengan maksud mendorong belajar dimana pemahaman dan penerapan langsung [yaitu "otoritas, kuasa"] dari apa yang mereka pelajari merupakan tujuan).
2. Persekutuan yang berbasis. Dalam pelatihan Yesus kepada murid-murid-Nya, pelatihan/training  tidak bisa dipisahkan dari persekutuan. Metode training adalah persekutuan (Persekutuan yang erat mengajarkan kita kerendahan hati dan bagaimana hidup untuk Kerajaan Allah, bukan ide-ide kita sendiri).
3. Belajar dengan cara melakukan. Yesus mendorong para murid-Nya segera terjun ke dalam pengalaman pelayanan. Kemudian ketika mereka mempunya waktu, mereka duduk dan berbicara tentang apa yang mereka alami. Teori tidak pernah terpisah dari praktek. Kehidupan Kekristenan dan pelayanan adalah sesuatu yang kita lakukan, mujizat dan semuanya, bukanlah sekedar catatan yang kita miliki.
4. Hidup dalam Roh. Pelayanan Yesus dilakukan di dalam kuasa dan bimbingan Roh Kudus. Ini tentu saja merupakan pelayanan yang supranatural. Dia berkata: "Aku tidak berkata-kata  dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang mengutus Aku. Pekerjaan yang Aku lakukan  bukan milik-Ku, tetapi  milik-Nya" Pada Hari Kenaikan-Nya Yesus berkata: "Tunggulah sampai kamu menerima kuasa dari tempat tinggi ... dan kamu akan menjadi saksi-Ku." Sebagai murid-Nya, kita perlu belajar untuk hidup dan melayani dalam Roh Kudus.


3. Sasaran Dan Tujuan

  Tujuan kami adalah untuk beradaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap situasi budaya yang memungkinkan, berdasarkan teori bahwa cara Yesus ini sengaja dipilih dan tentu saja menjadi sangat efektif. Misi Jalan Suci telah menerapkan prinsip-prinsip ini dalam beberapa latar belakang lintas budaya yang sangat berbeda di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan hasil yang luar biasa.
  Training ini bertujuan mempersiapkan orang untuk tipe pelayanan Perjanjian Baru. Kami mentraining Para rasul, nabi, penginjil, gembala, guru-guru, dll (Efesus 4:11-16, 1Korintus 12:28).
  Tak pernah terlintas dalam perhatian Allah bahwa pelayanan harus sepenuhnya berada di tangan beberapa pendeta profesional. Tubuh Kristus tidak terdiri dari satu anggota saja, tetapi banyak anggota (1Korintus 12:12-13). Tubuh Kristus dibangun dan bertumbuh menjadi dewasa melalui kerja sama seluruh anggota (Efesus 4:11-16).
  Oleh karena itu, kami percaya bahwa kami perlu melatih anggota gereja biasa (awam)  untuk fungsinya yang tepat dalam Tubuh Kristus. Para pelayan Perjanjian Baru akan dilatih dengan metode-metode Perjanjian Baru.


4. Rekomendasi

Program Traning semacam ini mungkin bentuknya seperti ini:
1. Sebuah komunitas. Sekelompok kecil orang akan hidup bersama dalam beberapa jenis hubungan bermasyarakat, berdoa, belajar, dan bekerja bersama-sama.
2. Prioritas. Prioritas pertama adalah kehidupan kesalehan pribadi, kedua, ibadah bersama dalam Roh, ketiga, belajar untuk mendengar dan mematuhi suara Tuhan, keempat, studi Alkitab dan kelima, pelayanan.
3. Alkitab Sebagai sumber. Pola hidup dan pelayanan akan dipelajari dengan memeriksa secara rinci catatan Alkitab dan segera menempatkan mereka dalam praktek.
4. Praktis. Setiap upaya akan dilakukan untuk menduplikasi efektivitas yang radikal dari bentuk pelayanan supranatural Perjanjian Baru, menyadarkan kita bahwa ini akan membutuhkan beberapa penyesuaian secara radikal dalam kehidupan pribadi kita sendiri, sudut pandang kita, cara kita melakukan sesuatu, prioritas kita. Singkatnya Salib akan diterapkan dalam kehidupan pribadi dan kebersamaan kita, sehingga kuasa kebangkitan Yesus dapat menjadi nyata dalam pelayanan kita.
Catatan: PDF dari artikel ini "THW Pedoman Pelatihan".
Written by Rev. Edwin Stube
Edited by Ps. Spencer Scrutton.

PDF's - Bahasa Indonesian
Didalam Roh (In the Spirit)
Early Training Brosure (Circa 1988)
SBTC 2010 Brosure (2010 Brochure)
SBTC Silabus (2010-2011 Training Syllabus)
SBTC Formulir Pendaftaran (SBTC Registration Form)
LBTC Training Form-Brosure (2018)
- - - - -
PDF's in English
1980 L.B.T.C. Training Brochure
Holy Way Training Guidelines (Brief Guidelines - Rev. Edwin B. Stube)
An Early Training Vision (8 page Vision/ Concept from 1971)

Buku / Majalah

  Pada tahun 1968, Jalan Suci memulai pelayanannya melalui bentuk kata-kata tertulis dalam majalah, API MENYALA ("A  Blazing Fire" - dimulai oleh Gwan An). Sirkulasinya berkembang menjadi lebih dari 7.000 eksemplar dan dikirimkan ke seluruh  pulau-pulau utama Indonesia. Se muanya dibaca, diedarkan, dan akhirnya mencapai ke berbagai tempat yang sulit terjangkau oleh kita , mempersiapkan umat Tuhan di daerah terpencil dengan ajaran Kristen yang lebih dalam.
  Pelayanan lewat buku dimulai pada awal 1970-an. Tujuannya adalah  masih menekankan kesatuan, penginjilan, pekerjaan Roh, kekudusan, pola Perjanjian Baru, dan secara umum mendorong kedewasaan orang Kristen dan pengajaran  bagi semua orang percaya.

Pengajaran / Teaching

Pengajaran dan Jalan Suci Papua

  Jalan Suci Papua percaya akan pengajaran yang sistematik, pengabungan kebebasan Roh dengan pelajaran yang dipelajari (jangan lupa tulisan – tulisan perkamen Timotius! (2Tim 4:13). Pola Perjanjian Baru ini dikerjakan dengan sangat baik dalam Alkitab, dan tak perduli begitu banyaknya jumlah tahun – tahun yang telah berlalu, kita menyaksikan tak ada masalah untuk mengubah sesuatu yang masih terus berlangsung.

Dari “Firman Hidup”

  "Pada zaman akhir ini Tuhan mau menegakkan kembali Jemaat-Nya di atas dasar yang benar, yaitu, Firman Allah, sedang Yesus Sendiri sebagai batu penjuru.
  Jika kita ingin membangun Gereja Tuhan di atas dasar Firman-Nya yang Hidup yang menguji hati kita, biarlah kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya. Biarlah Dia melatih, dan menguji bagian – bagian hati kita yang terdalam. Banyak orang mencoba menguji Alkitab, tetapi seharusnya, Firman Tuhanlah yang menguji kita. Kita seharusnya tidak mencoba menyesuaikan Firman Allah dengan Pikiran kita, tetapi pikiran kita sebaliknya harus diuji dan dipertimbangkan oleh Firman-Nya. Kemudian Gereja Tuhan dapat dibangun di atas dasar yang benar.
  Sekiranya kita merelakan Firman-Nya menguji pikiran dan rahasia hati kita, kehidupan kita akan menjadi pesan berita Allah kepada orang lain. “kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup…” Inilah Firman Allah di dalam diri kita, Firman yang bukan sekedar tertulis, yang memberikan kita hidup baru yang penuh kuasa Alla."
PDF's dan Indonesian
Diubah Menjadi Serupa (Being Transformed - by Jason)
Apa yang Allah Lakukan Diantara Umat Yahudi Mesianik
- - - - -
PDF's in English
Unity & The Holy Way (Ps Spencer Scrutton)
A Prophetic Company (1997 - Teaching, by Edwin B. Stube)
What We Believe (Brief Summary of Holy Way Teaching)
Bible Camp Teaching (1972 - At Prophetic Teaching)
Gifts & Ministries of the Holy Spirit (Brief Summary)
1996-Sept, 25th LBTC anniversary (By Rev. Edwin B. Stube)

Contact / Link


   jalansuci.com  // jalansucipapua.com  //  theholyway.info  //  Jalan Suci Bali  //  freedomcentre.com.au  //  propheticinternational.com  // jalansuci.com


   Email: jlsucibanjar@yahoo.com


Top