Sejarah Singkat Jalan Suci Papua
Jalan Suci Papua (The Holy Way, Indonesia) memiliki
warisan sejarah yang cukup panjang yang dapat ditelusuri kembali
pada awal Gerakan Kharismatik di tahun 1960-an. Pada permulaan
tahun 1970-an pelayanan rasuli Bp. Edwin Stube dari Amerika
Serikat berhasil memasuki Tanah Papua melalui beberapa kali
diutusnya tim rasuli dari Lawang Bible Training Center – Jawa
Timur.
Tim Rasuli pertama 1972, adalah Bp. Adi Sutopo, Timotius
Wiryanto, Saroba Pangaribuan, Sdri Henny. Bapa Mulyawan Sindutomo
adalah sosok pertama yang menerima tim ini yang sekaligus rumahnya
juga dijadikan sebagai Pusat Kegerakan Kharismatik di Abepura –
Jayapura. Dari hasil pemuridan dan Training di Rumah Muliawan
inilah muncul putra – putra asli Papua pertama diutus ke berbagai
tempat, desa – desa dan kota-kota di seluruh Tanah Papua untuk
memberitakan Injil. Mereka ini antara lain: Sdr Dolfinus Solossa,
Sdr Andreas Athabu, Sdr Julianus Solossa, dan siswa susulan Sdr.
Vicky Tumbelaka, Tris Arunggear, Elvish Gunto, dan Yan Agaki.
Tim Rasuli kedua yang diutus pada tahun 1974 adalah Bp.
Kornelius Darto dan Alfonso Tumeon ke Jayapura – ibu kota propinsi
Papua (dulu Irian Jaya) dan ke beberapa desa sekitar kecamatan
Sarmi, bergabung dalam satu tim bersama Bp. Rubben W, Obed Belly,
Dolfinus Solossa, Andreas Athabu, Tim rasuli ketiga yang diutus
dari LBTC pada tahun 1975 adalah Timotius Adul Rohim and Philipus
Sukamto. Pada tahun 1976 datanglah Ester Sitorus dari Lawang
sebagai utusan tim rasuli keempat ke Jayapura membantu pelayanan
Philipus Sukamto. Namun, ia meninggal dunia akibat serangan
malaria pada bulan April 1977 dan dimakamkan di pekuburan umum
Abepura. Sebagai akibat dari pelayanan tim rasuli ini, ribuan umat
Kristen di seluruh tanah Papua mengalami pertobatan dan menerima
Baptisan Roh Kudus.
Gerakan Pembaharuan Kharismatik yang dipelopori Bapa Edwin
Stube dan beberapa pemuda Indonesia sebagai teman sekerjanya telah
membawa perubahan besar bagi seluruh Indonesia umumnya dan bagi
Papua Khususnya.
Pekerjaan Tuhan ini terus saja semakin efektif
perkembangannya sampai sekarang. Sementara kami “berlomba dengan
tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita,” (Ibr 12:1) kami
mengajak anda bergabunglah bersama kami di dalam doa untuk
keberkatan Allah lebih lanjut.
Adalah harapan kami bahwa web site ini akan membantu menginformasikan doa tersebut, dan merupakan cara yang tersedia untuk anda tetap memelihara hubungan dengan kami.
Jika Anda ingin bergabung dengan kami, mengunjungi, dan mengontak kami untuk maksud dan tujuan apapun, silahkan kunjungi web site kami www.jalansucipapua.com atau ke alamat kami di bawah ini.
PDF's, Bahasa Indonesian
GPI Di Indonesia Tatum 1965-2002
Dari Papua ke Israel (From Papua to Israel - Jason Sentuf)
SBTC 2010 Brosur (2010 Brosur - in Bahasa)
Kop Sinode Daerah Khusus (The Special regional Synod)
Laporan Perjalanan Misi ke Israel (oleh Jason Sentuf)
Tanah & Rumah Kita Di Banjarbaru - Kalimantan Selatan
Struktur Gereja (The structure of the Church)
Zaitun News - Aug-2011 (Mission Trip)
Tahun 2008 Laporan (2008 annual Report)
Kalender - 2019, 2015 (Jason Sentuf)
- - - - -
PDF's in English
Worship, Jalan Suci, and Rev. Edwin B Stube (Ps Spencer Scrutton)
A Picnic on a Beach (Fellowship in Kalimantan)
A Tropical Naturalism Painter (Paintings by Jason Sentuf)
Revival (in Papua) (A letter to a friend, by Jason)
A letter to South Africa (A letter/report on Recent Events)
Zerubbabel Corporate Meeting (Building the Temple - 2008)
Terminabuan (Evangelism in Irian, 1986)
West Papua History (1987)
Central Kalimamtan (Report 2013)
What we Believe (a summary)
Link with a Mission team from Australia
.
Bagi mereka yang telah mendengar panggilan Allah untuk
hidup, training, dan melayani bersama kami, kami ingin menyajikan
beberapa panduan penting yang mengungkapkan menggebunya hasrat dan
maksud hati kami, sebab “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan
kita ada”(Kisah 17:28).
Yesus memilih cara lain untuk mengajar murid-murid-Nya. Jalan
Suci dibangun dengan maksud pencarian untuk memahami cara
Yesus ini dengan cara yang berbeda, dan Training Center ini adalah
bagian dari hasil pencarian tersebut. Jadi metode apa saja yang
digunakan Yesus?
Yesus mengumpulkan kelompok kecil dan Ia mulai dengan
bergerak bersama mereka. Mereka menyaksikan mujizat -mujizat-Nya dan
cara pendekatan-Nya dengan semua orang. Mereka mengikuti
pengajaran-Nya ditengah banyak orang, membungkam orang-orang Farisi,
pelayanan-Nya yang penuh kasih untuk membantu orang sakit dan
membuat orang-orang berdosa bertobat.
Yesus melatih murid-murid-Nya tidak boleh terpisah JAUH dari
persekutuan-Nya bersama mereka. Mereka makan, tidur dan
bekerja bersama-sama. Para murid belajar berasosiasi
dengan-Nya, mengalami kasih-Nya, mengikuti gaya hidup dan
pelayanan-Nya, berbagi rahasia hati-Nya. Inilah arti teologi
yang perlu dipahami melalui kebenaran dan melalui hubungan (relasi).
Setelah Pentakosta, metode yang sama telah diterapkan para
rasul dalam melatih petobat-petobat baru di Yerusalem sebagai
orang-orang yang "terus berpegang teguh dalam pengajaran para rasul
dan persekutuan, pemecahan roti, dan doa." Paulus menggunakan metode
yang sama untuk mentraining Timotius, Titus, Lukas, dan lainnya yang
ada dalam perjalanan bersama dia.
Metode pelatihan adalah:
1. Non-formal. Yesus tidak pernah menjadwalkan jam kelas atau
menyusun kurikulum. Dia tinggal dan hidup bersama murid-murid-Nya.
Mereka belajar pada saat bekerja (selama 3 tahun dengan maksud
mendorong belajar dimana pemahaman dan penerapan langsung [yaitu
"otoritas, kuasa"] dari apa yang mereka pelajari merupakan tujuan).
2. Persekutuan yang berbasis. Dalam pelatihan Yesus kepada
murid-murid-Nya, pelatihan/training tidak bisa dipisahkan dari
persekutuan. Metode training adalah persekutuan (Persekutuan yang
erat mengajarkan kita kerendahan hati dan bagaimana hidup untuk
Kerajaan Allah, bukan ide-ide kita sendiri).
3. Belajar dengan cara melakukan. Yesus mendorong para
murid-Nya segera terjun ke dalam pengalaman pelayanan. Kemudian
ketika mereka mempunya waktu, mereka duduk dan berbicara tentang apa
yang mereka alami. Teori tidak pernah terpisah dari praktek.
Kehidupan Kekristenan dan pelayanan adalah sesuatu yang kita
lakukan, mujizat dan semuanya, bukanlah sekedar catatan yang kita
miliki.
4. Hidup dalam Roh. Pelayanan Yesus dilakukan di dalam kuasa
dan bimbingan Roh Kudus. Ini tentu saja merupakan pelayanan yang
supranatural. Dia berkata: "Aku tidak berkata-kata dari
diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang mengutus Aku. Pekerjaan yang
Aku lakukan bukan milik-Ku, tetapi milik-Nya" Pada Hari
Kenaikan-Nya Yesus berkata: "Tunggulah sampai kamu menerima kuasa
dari tempat tinggi ... dan kamu akan menjadi saksi-Ku." Sebagai
murid-Nya, kita perlu belajar untuk hidup dan melayani dalam Roh
Kudus.
Tujuan kami adalah untuk beradaptasi dan menerapkan
prinsip-prinsip ini dalam setiap situasi budaya yang memungkinkan,
berdasarkan teori bahwa cara Yesus ini sengaja dipilih dan tentu
saja menjadi sangat efektif. Misi Jalan Suci telah menerapkan
prinsip-prinsip ini dalam beberapa latar belakang lintas budaya yang
sangat berbeda di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan hasil
yang luar biasa.
Training ini bertujuan mempersiapkan orang untuk tipe
pelayanan Perjanjian Baru. Kami mentraining Para rasul, nabi,
penginjil, gembala, guru-guru, dll (Efesus 4:11-16, 1Korintus
12:28).
Tak pernah terlintas dalam perhatian Allah bahwa pelayanan
harus sepenuhnya berada di tangan beberapa pendeta profesional.
Tubuh Kristus tidak terdiri dari satu anggota saja, tetapi banyak
anggota (1Korintus 12:12-13). Tubuh Kristus dibangun dan bertumbuh
menjadi dewasa melalui kerja sama seluruh anggota (Efesus 4:11-16).
Oleh karena itu, kami percaya bahwa kami perlu melatih
anggota gereja biasa (awam) untuk fungsinya yang tepat dalam
Tubuh Kristus. Para pelayan Perjanjian Baru akan dilatih dengan
metode-metode Perjanjian Baru.
Program Traning semacam ini mungkin bentuknya seperti ini:
1. Sebuah komunitas. Sekelompok kecil orang akan hidup
bersama dalam beberapa jenis hubungan bermasyarakat, berdoa,
belajar, dan bekerja bersama-sama.
2. Prioritas. Prioritas pertama adalah kehidupan kesalehan
pribadi, kedua, ibadah bersama dalam Roh, ketiga, belajar untuk
mendengar dan mematuhi suara Tuhan, keempat, studi Alkitab dan
kelima, pelayanan.
3. Alkitab Sebagai sumber. Pola hidup dan pelayanan akan
dipelajari dengan memeriksa secara rinci catatan Alkitab dan segera
menempatkan mereka dalam praktek.
4. Praktis. Setiap upaya akan dilakukan untuk menduplikasi
efektivitas yang radikal dari bentuk pelayanan supranatural
Perjanjian Baru, menyadarkan kita bahwa ini akan membutuhkan
beberapa penyesuaian secara radikal dalam kehidupan pribadi kita
sendiri, sudut pandang kita, cara kita melakukan sesuatu, prioritas
kita. Singkatnya Salib akan diterapkan dalam kehidupan pribadi dan
kebersamaan kita, sehingga kuasa kebangkitan Yesus dapat menjadi
nyata dalam pelayanan kita.
Catatan: PDF dari artikel ini "THW Pedoman Pelatihan".
Written by Rev. Edwin Stube
Edited by Ps. Spencer Scrutton.
PDF's - Bahasa Indonesian
Didalam Roh (In the Spirit)
Early Training Brosure (Circa 1988)
SBTC 2010 Brosure (2010 Brochure)
SBTC Silabus (2010-2011 Training Syllabus)
SBTC Formulir Pendaftaran (SBTC Registration Form)
LBTC Training Form-Brosure (2018)
- - - - -
PDF's in English
1980 L.B.T.C. Training Brochure
Holy Way Training Guidelines (Brief Guidelines - Rev. Edwin B. Stube)
An Early Training Vision (8 page Vision/ Concept from 1971)
Pada tahun 1968, Jalan Suci memulai pelayanannya melalui
bentuk kata-kata tertulis dalam majalah, API MENYALA ("A
Blazing Fire" - dimulai oleh Gwan An). Sirkulasinya
berkembang menjadi lebih dari 7.000 eksemplar dan dikirimkan ke
seluruh pulau-pulau utama Indonesia. Se muanya dibaca,
diedarkan, dan akhirnya mencapai ke berbagai tempat yang sulit
terjangkau oleh kita , mempersiapkan umat Tuhan di daerah
terpencil dengan ajaran Kristen yang lebih dalam.
Pelayanan lewat buku dimulai pada awal 1970-an. Tujuannya
adalah masih menekankan kesatuan, penginjilan, pekerjaan
Roh, kekudusan, pola Perjanjian Baru, dan secara umum mendorong
kedewasaan orang Kristen dan pengajaran bagi semua orang
percaya.
PDF's dan Indonesian
Diubah Menjadi Serupa (Being Transformed - by Jason)
Apa yang Allah Lakukan Diantara Umat Yahudi Mesianik
- - - - -
PDF's in English
Unity & The Holy Way (Ps Spencer Scrutton)
A Prophetic Company (1997 - Teaching, by Edwin B. Stube)
What We Believe (Brief Summary of Holy Way Teaching)
Bible Camp Teaching (1972 - At Prophetic Teaching)
Gifts & Ministries of the Holy Spirit (Brief Summary)
1996-Sept, 25th LBTC anniversary (By Rev. Edwin B. Stube)
jalansuci.com // jalansucipapua.com // theholyway.info // Jalan Suci Bali // freedomcentre.com.au // propheticinternational.com // jalansuci.com