• How big is your God? Rev. Edwin B. Stube says God is, THIS BIG-!!

  • So, you want to go on a mission trip!

Majalah Api Menyala

Pengembalian Sejarah! Saya bangga menjadi pelayan untuk menyusun kembali  sejarah “Api Menyala”.

Buku-Buku Jalan Suci


*Semua* buku berbahasa Indonesia tersedia secara online.

The Holy Way Magazine

240 edisi majalah Holy Way! Dikerjakan ulang dalam bentuk PDF untuk diunduh. Dicetak di Amerika, tahun 1965 - 2006, majalah-majalah ini memuat banyak kisah sejarah dari Jalan Suci.

Holy Way books (E.B. Stube)

Banyak buku, diterbitkan oleh The Holy Way (dalam bahasa Inggris). Sebagian besar ditulis oleh pendiri kami, Rev. Edwin B. Stube. Semuanya tersedia secara online.

foto 1963-1980

Foto-foto  masa lalu. Dari berbagai pulau. Berasal  dari koleksi Edwin Stube. Nikmati!

Audio / Video

Jalan SuciAUDIO  /  VIDEO.
Beberapa Audio Rev. Edwin Stube, dan Dolfi Solossa   tersedia! Menunggu untuk itu! Semua hal baik di zaman mereka.

Selamat Datang di Jalan Suci

Sejarah Singkat Jalan Suci
   Satu  kelompok pendukung  telah didirikan pada tahun 1964, tetapi sejarah Jalan Suci di Indonesia baru dimulai pada bulan Februari 1965, pada saat Rev. Edwin Stube dan keluarganya  tiba di Semarang (Jawa Tengah) Indonesia. Dia percaya bahwa Tuhan ingin  mengungkapkan beberapa hal baru mengenai penginjilan, ibadah, training, dan pelayanan. Tapi dia mendapati bahwa gereja lebih suka berbagai program yang tradisional dan sepertinya memiliki sedikit minat pada karya Roh Kudus.
  Pada bulan Juni tahun 1966 seluruh  keluarga Stube  pindah ke Nongkodjadjar, sebuah desa kecil di pegunungan Jawa Timur. Di sini Roh Kudus dicurahkan secara luar biasa, dan Tuhan melakukan pekerjaan yang besar di hati beberapa orang muda.
  Dengan segera para pemuda ini  diutus untuk memberitakan  apa yang telah mereka terima. Mereka diutus ke Sulawesi dan mengalami berbagai  macam pengalaman.  Alkitab dipakai sebagai sumber jawaban segala pertanyaan dan tuntunan masa depan mereka , dan mempraktekan  Firman Allah.
  Berulang kali visi tentang sebuah Training Center  Jalan Suci diteguhkan;  pada tahun 1968, melalui visi yang diterima Rochani, dan melalui beberapa kali suara nubuatan . Bible Training Centre pertama didirikan di  Lawang, Jawa Timur, pada tahun 1971. Ini adalah cara pendekatan non-formal dan radikal untuk melatih orang-orang muda melayani. Program ini mempersiapkan  siswa-siswa  baru dengan  dasar-dasar Alkitab yang fundamental, pengalaman penginjilan, dan realitas kehidupan dan pelayanan dalam Tubuh Kristus.
  Cara Yesus melatih  murid-murid-Nya  tidak bisa dipisahkan dari persekutuan-Nya dengan mereka. Murid-murid belajar dengan berasosiasi dengan-Nya, mengalami kasih-Nya, memperhatikan gaya hidup-Nya,  mengungkapkan  rahasia hati-Nya. Cara berkarya semacam  inilah yang  merupakan warisan dan Landasan  Jalan Suci. 

  Pada tahun 1976, Stube  menyerahkan "Jalan Suci" di tangan orang-orang muda Indonesia yang telah dilatihnya. Dalam beberapa dasawarsa ini, tim-tim  Pelayanan telah diutus  ke berbagai daerah di Indonesia dan di luar negeri. Banyak Pusat Pelatihan (Training Centres ) dan Pusat Ibadah( Penyembahan dalam Roh)  telah dibangun. Pekerjaan  ini berlanjut sampai hari ini.
  Website ini merupakan  kesaksian tentang kelanjutan pekerjaan dari  Jalan Suci di Indonesia dan tempat-tempat lainnya. Allah adalah setia, hasil pekerjaan  doa, penyembahan, pelatihan dan penginjilan terus  saja berkembang, dan kita berdoa agar Tuhan akan terus bekerja dalam kekuasaan-Nya.

PDF's, Bahasa Indonesian
GPI Di Indonesia Tatum 1965-2002
Kalender -  2019, 2015 (Jason Sentuf)
- - - - -
PDF's in English
What we Believe (a summary)
Terminabuan (Evangelism in Irian, 1986)
Revival in Papua (Jason Sentuf)
West Papua History (1987)
Central Kalimamtan (Report 2013)
Link with a Mission team from Australia

gereja / church

“Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus” Yesaya 35:8

   Kehidupan Kekristenan dan pelayanan tidak pernah menonjol melebihi standar dan nilai  ibadah kami. Kehidupan dan pelayanan rohani kami dilakukan, dan dimulai dari hadirat Allah.
   Jalan Suci didedikasikan untuk beribadah di dalam Ruang Mahakudus. Ini selalu mengarah kepada pelayanan yang penuh Kuasa dalam Roh Kudus.
   Jalan Suci mendorong orang untuk berkumpul mengelilingi Yesus sama seperti kesatuan murid-murid-Nya yang pertama, menikmati persekutuan-Nya, belajar tentang jalan-jalan-Nya, menjadi bagian dalam kegerakan Allah yang besar yang terjadi di seluruh dunia dalam rangka persiapan menyambut kedatangan-Nya. Kami menyembah dalam Roh dengan kenyataan karunia-karunia Roh. Sering kami bertemu Allah dalam keheningan keabadian; pada kesempatan lain kami menyatu dalam puji-pujian para malaikat dalam suasana hadirat yang tinggi mengelilingi tahta-Nya. Kami terbuka dan melayakan Yesus memuridkan kami. Dia memimpin kami keluar  untuk melayani dalam berbagai bentuk pelayanan di mana kami dapat melihat apa yang Ia lakukan dan belajar mengambil bagian di dalamnya.

PDF's from Andrew Stube (in English)
   * The Body of Christ * Newsletter
June 2012  //  Aug 2014  //  Sept 2014  //

Pelatihan / training

Training dan JALAN SUCI

  Bagi mereka yang telah mendengar panggilan Allah untuk hidup, training, dan melayani bersama kami, kami ingin menyajikan beberapa panduan penting  yang mengungkapkan menggebunya hasrat dan maksud hati kami, sebab “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada”(Kisah 17:28).
  Yesus memilih cara lain untuk mengajar murid-murid-Nya. Jalan Suci dibangun dengan maksud  pencarian untuk memahami cara Yesus ini dengan cara yang berbeda, dan Training Center ini adalah bagian dari hasil pencarian tersebut. Jadi metode apa saja yang digunakan Yesus?


1.  Model

Yesus mengumpulkan kelompok kecil dan Ia mulai dengan bergerak bersama mereka. Mereka menyaksikan mujizat -mujizat-Nya dan cara pendekatan-Nya dengan semua orang.. Mereka mengikuti pengajaran-Nya  ditengah banyak orang, membungkam  orang-orang Farisi, pelayanan-Nya yang  penuh kasih untuk membantu  orang sakit dan membuat orang-orang berdosa bertobat.
Yesus melatih murid-murid-Nya tidak boleh terpisah JAUH dari persekutuan-Nya  bersama mereka. Mereka makan,  tidur dan bekerja bersama-sama. Para murid belajar  berasosiasi dengan-Nya, mengalami kasih-Nya, mengikuti gaya hidup dan pelayanan-Nya, berbagi rahasia hati-Nya. Inilah  arti teologi yang perlu dipahami melalui kebenaran dan melalui hubungan (relasi).
Setelah Pentakosta, metode yang sama telah diterapkan para rasul  dalam melatih petobat-petobat  baru  di Yerusalem sebagai orang-orang yang "terus berpegang  teguh dalam pengajaran para rasul dan persekutuan, pemecahan  roti, dan doa." Paulus menggunakan metode yang sama untuk  mentraining  Timotius, Titus, Lukas, dan lainnya yang ada dalam perjalanan  bersama dia.


2.  PRINSIP-PRINSIP

Metode pelatihan adalah:
1.  Non-formal.
Yesus tidak pernah menjadwalkan jam kelas atau menyusun kurikulum. Dia tinggal dan hidup bersama murid-murid-Nya. Mereka belajar pada saat bekerja  (selama 3 tahun dengan maksud  mendorong belajar  dimana pemahaman dan penerapan langsung  [yaitu "otoritas, kuasa"] dari apa yang mereka pelajari merupakan tujuan).
2.  Persekutuan yang berbasis.
Dalam pelatihan Yesus kepada murid-murid-Nya, pelatihan/training  tidak bisa dipisahkan dari persekutuan. Metode training adalah persekutuan (Persekutuan yang erat mengajarkan kita kerendahan hati dan bagaimana hidup untuk Kerajaan Allah, bukan ide-ide kita sendiri).
3.  Belajar dengan cara melakukan.
Yesus mendorong para murid-Nya segera terjun ke dalam pengalaman pelayanan. Kemudian ketika mereka mempunya waktu, mereka duduk dan berbicara tentang apa yang mereka alami. Teori tidak pernah terpisah dari praktek. Kehidupan Kekristenan dan pelayanan adalah sesuatu yang kita lakukan, mujizat dan semuanya, bukanlah sekedar catatan yang kita miliki.
4.  Hidup dalam Roh.
Pelayanan Yesus dilakukan di dalam kuasa dan bimbingan Roh Kudus. Ini tentu saja merupakan pelayanan yang supranatural. Dia berkata: "Aku tidak  berkata-kata  dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang mengutus Aku. Pekerjaan yang Aku lakukan  bukan milik-Ku, tetapi  milik-Nya" Pada Hari Kenaikan-Nya Yesus berkata: "Tunggulah sampai kamu menerima kuasa dari tempat tinggi ... dan kamu akan menjadi saksi-Ku." Sebagai murid-Nya, kita perlu belajar untuk hidup dan melayani dalam Roh Kudus.
 

3.  SASARAN DAN TUJUAN

Tujuan kami adalah untuk beradaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap situasi budaya yang memungkinkan, berdasarkan teori bahwa cara Yesus ini sengaja dipilih dan tentu saja menjadi sangat efektif. Misi Jalan Suci telah menerapkan prinsip-prinsip ini dalam beberapa latar belakang lintas budaya yang sangat berbeda di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan hasil yang luar biasa.
Training ini bertujuan mempersiapkan orang untuk tipe pelayanan Perjanjian Baru. Kami mentraining Para rasul, nabi, penginjil, gembala, guru-guru, dll (Efesus 4:11-16, 1Korintus 12:28).
Tak pernah terlintas dalam perhatian Allah bahwa pelayanan harus sepenuhnya berada di tangan beberapa pendeta profesional. Tubuh Kristus tidak terdiri dari satu anggota saja, tetapi banyak anggota (1Korintus 12:12-13). Tubuh Kristus  dibangun dan bertumbuh menjadi dewasa melalui kerja sama seluruh anggota (Efesus 4:11-16).
Oleh karena itu, kami percaya bahwa kami perlu melatih  anggota gereja biasa (awam)  untuk fungsinya yang tepat dalam Tubuh Kristus. Para pelayan Perjanjian Baru akan dilatih dengan metode-metode Perjanjian Baru.


4.  REKOMENDASI

Program Traning semacam ini mungkin bentuknya seperti ini:
1. Sebuah komunitas.
Sekelompok kecil orang akan hidup bersama dalam beberapa jenis hubungan bermasyarakat, berdoa, belajar, dan bekerja bersama-sama.
2. Prioritas.
Prioritas pertama  adalah kehidupan kesalehan pribadi, kedua, ibadah bersama dalam Roh, ketiga, belajar untuk mendengar dan mematuhi suara Tuhan, keempat, studi Alkitab dan kelima, pelayanan.
3. Alkitab Sebagai sumber.
Pola hidup dan pelayanan akan dipelajari dengan memeriksa secara rinci catatan Alkitab dan segera menempatkan mereka dalam praktek.
4. Praktis.
Setiap upaya akan dilakukan untuk menduplikasi efektivitas yang radikal dari bentuk pelayanan  supranatural Perjanjian Baru, menyadarkan kita bahwa ini akan membutuhkan beberapa penyesuaian secara radikal dalam kehidupan pribadi kita sendiri, sudut pandang kita, cara kita melakukan sesuatu, prioritas kita. Singkatnya Salib akan diterapkan dalam kehidupan pribadi dan kebersamaan kita, sehingga kuasa kebangkitan Yesus dapat menjadi nyata dalam pelayanan kita.
Catatan:
PDF dari artikel ini "THW Pedoman Pelatihan".

PDF's - Bahasa Indonesian
Didalam Roh (In the Spirit)
Early Training Brochure (Circa 1988)
Training Form-Brochure (2016)
Training Form-Brochure (2018)
- - - - -
PDF's in English
1980 L.B.T.C. Training Brochure
Holy Way Training Guidelines (Brief Guidelines - Rev. Edwin B. Stube)
An Early Training Vision (8 page Vision/ Concept from 1971)

Buku / majalah

   Pada tahun 1968, Jalan Suci memulai pelayanannya melalui bentuk kata-kata tertulis dalam majalah, API MENYALA ("A  Blazing Fire" - dimulai oleh Gwan An). Sirkulasinya berkembang menjadi lebih dari 7.000 eksemplar dan dikirimkan ke seluruh  pulau-pulau utama Indonesia. Se muanya dibaca, diedarkan, dan akhirnya mencapai ke berbagai tempat yang sulit terjangkau oleh kita , mempersiapkan umat Tuhan di daerah terpencil dengan ajaran Kristen yang lebih dalam.
  Pelayanan lewat buku dimulai pada awal 1970-an. Tujuannya adalah  masih menekankan kesatuan, penginjilan, pekerjaan Roh, kekudusan, pola Perjanjian Baru, dan secara umum mendorong kedewasaan orang Kristen dan pengajaran  bagi semua orang percaya.

Pengajaran / teaching

Pengajaran dan Jalan Suci

Jalan Suci percaya akan pengajaran yang sistematik, pengabungan kebebasan Roh dengan pelajaran yang dipelajari (jangan lupa tulisan – tulisan perkamen Timotius! (2Tim 4:13). Pola Perjanjian Baru ini dikerjakan dengan sangat baik dalam Alkitab, dan tak perduli begitu banyaknya jumlah tahun – tahun yang telah berlalu, kita menyaksikan tak ada masalah untuk mengubah sesuatu yang masih terus berlangsung.

Dari “Firman Hidup”

"Pada zaman akhir ini Tuhan mau menegakkan kembali Jemaat-Nya di atas dasar yang benar, yaitu, Firman Allah, sedang Yesus Sendiri sebagai batu penjuru.
Jika kita ingin membangun Gereja Tuhan di atas dasar Firman-Nya yang Hidup yang menguji hati kita, biarlah kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya. Biarlah Dia melatih, dan menguji bagian – bagian hati kita yang terdalam. Banyak orang mencoba menguji Alkitab, tetapi seharusnya, Firman Tuhanlah yang menguji kita. Kita seharusnya tidak mencoba menyesuaikan Firman Allah dengan Pikiran kita, tetapi pikiran kita sebaliknya harus diuji dan dipertimbangkan oleh Firman-Nya. Kemudian Gereja Tuhan dapat dibangun di atas dasar yang benar.
Sekiranya kita merelakan Firman-Nya menguji pikiran dan rahasia hati kita, kehidupan kita akan menjadi pesan berita Allah kepada orang lain. “kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup…” Inilah Firman Allah di dalam diri kita, Firman yang bukan sekedar tertulis, yang memberikan kita hidup baru yang penuh kuasa Alla."

PDF's, Bahasa Indonesian
Diubah Menjadi Serupa (Being Transformed - by Jason)
Apa yang Allah Lakukan Diantara Umat Yahudi Mesianik
- - - - -
PDF's in English
Unity & The Holy Way (Ps Spencer Scrutton)
A Prophetic Company (1997 - Teaching, by Edwin Stube)
What We Believe (Brief Summary of Holy Way Teaching)
Bible Camp Teaching (1972 - At Prophetic Teaching)
Gifts & Ministries of the Holy Spirit (Brief Summary)

Contacts / Links


   jalansuci.com  // jalansucipapua.com  //  theholyway.info  //   Jalan Suci Bali  //   freedomcentre.com.au //  propheticinternational.com


   Email: jlsucibanjar@yahoo.com

Top